Sabtu, 16 Juli 2011

TOGEL: PENIPUAN DAN PEMBODOHAN BAGI MASYARAKAT

Menanggapi banyaknya keresahan yang ditimbulkan oleh togel, ada baiknya kita bersama-sama saling menyadari diri dan saling memberi tahu bahwa sesungguhnya togel itu adalah sesuatu yang benar-benar merugikan masyarakat. Togel benar-benar merupakan judi yang menguntungkan satu pihak saja yaitu bandar judi togel sendiri, sehingga dapat merupakan suatu penipuan dan pembodohan bagi masyarakat. Tetapi masyarakat tidak pernah sadar akan hal ini, mereka hanya tergiur akan pelipat-gandaan uang mereka ketika menang, tanpa memperhitungkan uang setiap hari yang dikeluarkan untuk membeli sebuah nomor. Ketika seseorang menang, maka berita tersebut akan tersebar ke mana-mana sehingga seolah-olah dengan mudahnya seseorang mendapat uang banyak hanya dengan mengeluarkan sedikit uang. Tetapi ketika mereka kalah, tidak ada yang membicarakan hal ini. Anehnya, masyarakat yang berpendidikan pun ikut terpengaruh oleh judi ini. Terkadang banyak orang tua yang tidak bisa membayar uang sekolah anaknya di SD gara-gara uangnya digunakan untuk membeli nomor. Para sopir sering lupa menjemput majikannya hanya karena asyik bermain angka-angka, mencari rumus yang diyakininya membuahkan sebuah nomor yang tepat. Segala mimpi ditafsirkan dalam bentuk angka, hidup mereka jadi dipenuhi dengan penafsiran angka.

Bagaimanakah sesungguhnya togel ini merugikan? Mari kita lihat dari sudut pandang matematis, yaitu dari teori probabilitas. Ketika seseorang membeli dua angka, maka banyaknya model dua angka yang akan muncul ada 10 x 10 yaitu sebanyak 100 model angka. Karena dengan menggunaka kaidah permutasi dengan boleh menggunakan angka berulang setiap angka (dari 0 sampai 9) mendapatkan kesempatan sama untuk muncul pada kedua urutan bilangan tersebut. Model angka itu adalah 01, 02, 03, dan seterusnya sampai 99. Sedangkan setiap satu nomor yang dipilih memiliki kesempatan untuk menang adalah seperseratus. Dengan kata lain di antara seratus pemasang hanya satu yang menang sedangkan 99 lagi akan kalah. Seharusnya kalau permainan ini fair, jika seorang bernasib mujur, ia harus mendapat seratus kali lipat dari jumlah uang yang dipasangkannya. Jika harga satu nomor Rp 1.000,00, maka seandainya dia menang dia harus mendapat uang Rp 100.000,00, tetapi jika orang menang itu hanya mendapat Rp 60.000,00, maka bandar togel itu sudah untung Rp 40.000,00. Itu baru untuk satu tempat, bagaimana kalau dia punya sampai 100 tempat berarti dia sudah untung Rp 4 000.000,00, hanya pada dua nomor itu.

Tetapi jika nomor yang dibeli terdiri dari tiga, empat, lima dan seterusnya lagi, maka keuntungan yang dikeruk jauh lebih besar lagi. Mari kita lihat untuk yang empat nomor. Jika membeli empat nomor, maka ada sebanyak 10 x 10 x 10 x 10 yaitu 10.000 model nomor yang akan keluar. Berarti kemungkinan menangnya adalah seperseratus ribu. Dengan kata lain ada sebanyak 9.999 nomor yang akan kalah. Berati jika harga satu nomor adalah Rp 2.500,00, maka seharusnya jika dia menang dia mendapatkan uang sebanyak Rp 25.000.000,00. Meskipun ini tidak selalu terjadi secara sempurna, anggaplah nomor yang terbeli hanya lima puluh persennya, berarti dari Rp 12.500.000, bandar akan mendapatkan keuntungan Rp. 10.000.000,00 jika yang bernasib mujur mendapat hadiah Rp. 2.500.000,00. Ini memang luar biasa! Itu pun jika angka yang muncul memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih (random sampling), tetapi kemungkinan curang disini pun sering sekali terjadi. Karena kewenangan itu milik mereka, misalnya ketika dalam pantauan mereka ada nomor yang tidak ada orang yang sebagai pemenang. Hal ini bisa saja terjadi, sehingga keuntungan bagi mereka semakin banyak.

Dengan melihat kenyataan seperti itu, masih beranikah kita membuang uang hanya untuk membuat kaya si bandar togel? Apalagi sebagai orang yang berpendidikan, masyarakat seharusnya sadar, tidak ada cara untuk mendapatkan uang dengan mudah, kecuali bekerja dengan menggunakan kekuatan fisik, fikiran dan keahlian. Betapa malunya kita jika setiap hari memperbincangkan masalah nomor togel yang keluar. Setiap hari mengutak-atik rumus untuk mendapatkan angka tertentu, semua buku rumus dikeluarkan, semua model perumusan dijumlahkan, entah dari mana datangnya. Pernah suatu ketika penulis berpura-pura menanyakan bagaimana menggunakan rumus tersebut, untuk mendapatkan sebuah nomor. Dengan antusias dan penuh keyakinan seseorang menjelaskan perubahan-perubahan dan pergerakan-pergerakan bilangan tersebut, sehingga mendapatkan bilangan tertentu. Bahkan penulis diberi salinan nomor-nomor yang menjadi kunci pergerakan bilangan tersebut.

Pernah juga suatu ketika penulis sengaja mendengarkan percakapan dua orang sopir tentang pemasangan togel ini. Begitu yakinnya dia akan nomor yang keluar, dia sampai menggadaikan sepeda motornya untuk membeli empat nomor yang diyakininya sebanyak sepuluh nomor, tapi apa yang terjadi? Nomor itu tidak ada yang keluar, bahkan sepeda motor pun melayang. Di pedesaan lebih menyedihkan lagi, masyarakat sudah hidup dalam kemiskinan, yang hanya memikirkan apa yang bisa dimakannya besok, harus setiap hari membuang uangnya untuk membeli nomor. Bahkan anak mereka minta jajan atau beli buku tidak dihiraukan, yang penting mereka dapat membeli nomor. Begitu pula dalam kehidupan bermasyarakat, untuk urunan Rp 1.000,00 bagi kepentingan pembangunan pura, sanggah ataupun banjar saja mereka tidak mampu, padahal itu untuk kepentingan yadnya, tetapi untuk membeli togel mereka selalu menyisihkan uangnya. Ke mana akal sehat masyarakat kita? Pada waktu senggang seharusnya mereka memikirkan apa yang mesti dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup, tetapi justru yang dibicarakan adalah togel. Seandainya ini dibiarkan terus menerus jelas akan menghancurkan kehidupan masyarakat.

Masyarakat Bali pada umumnya sangat percaya dengan adanya hukum karma pala, sama seperti dalam matematika 2 x 2 = 4. Tidak mungkin menjadi 6. Siapa yang dengan mudah menjadi bandar togel, maka dia telah melakukan penipuan dan pembodohan terhadap orang lain, karena hanya dengan memanfaatkan uang rakyat ia ingin mengeruk kekayaan dengan cepat. Kalau hal ini tidak bisa ditangkap, berarti ada pihak-pihak tertentu yang melindunginya. Pihak-pihak tertentu ini justru memiliki lebih banyak dosa karena telah melindungi orang yang telah melakukan penipuan dan pembodohan terhadap masyarakat. Mudah-mudahan tulisan ini membuat kita semua sadar bahwa ternyata togel dapat menghancurkan masa depan bangsa.
 
© Copyright 2035 SERBA PREMIUM
Theme by REPUBLIKKU